BAB
I
Pendahuluan
A. Latar
belakang
Pada
saat ini ilmu psikologi sudah semakin luas,psikologi terbagi menjadi
beberapa,diantaranya adalah psikologi umum,psikologi kepribadian,psikologi
perkembangan dan lain – lain.psikologi umum adalah ilmu jiwa yang mencakup
secara umum,dalam pendidikan terutama bagi guru Bimbingan dan Konseling ilmu
psikologi juga baerperan pinting.karena pada umumnya seorang pendidik atau
konselor harus mempunyai ilmu yang berbasisi psikologi agar dapat mengatasi
masalah yang terjadi disekolah.
Psychologi umum ialah psikologi yang
menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas psikis
manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal dan yang beradab(berkultur), kedudukan psikologi dalam sistematika ilmu
pendidikan adaah Psychologi yang mula-mula tergabung dalam filsafat,
akhirnya memisahkan sendiri dan berdiri sendiri sebagai ilmu yang mandiri. Hal
ini adalah jasa dari Wilhelm Wundt Yng mendirikan laboratorium psikologi yang
pertama-tama pada tahun 1879 untuk menyelidiki peristiwa-peristiwa kejiwaan
secara eksperimental.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana sejarah psikologi umum ?
2. Apa yang dimaksud dengan psikologi
umum ?
3. Bagaimana Metode – metode dalam
psikologi umum ?
C. Tujuan penulisan
1. Agar mengetahui mengenai sejarah
psikologi umum
2. Agar memahami maksud dari psikologi
umum
3. Agar mengetahui metode – metode
dalam psikologi umum
BAB II
Pembahasan
A.
Penertian psikologi
Psikologi adalah ilmu yang sudah
mulai berkembang sejak abad 17 dan 18 serta nampak pesat kemajuannya pada abad
20. Pada awalya ilmu ini adalah bagian daripada filsafat
sebagaimana pula ilmu-ilmu yang lain seperti misalnya ilmu hukum tatanegara
maupun ilmu ekonomi, namun kemudian memisahkan diri dan berdiri sebagai ilmu
tersendiri[1][1].
Semuanya itu
bersumber dari tuhan yang maha esa sebagai pencipta segala sesuatu,dan hasil
ciptaan itulah yang menjadi obyek atau sasaran dari berbagai cabang ilmu
pengetahuan. Karenanya sebagai sumber ilmu pengetahuan adalah tuhan yang Maha
Esa. Yang lahir pertama kali adalah filsafat, yang membahas hakekat segala
sesuatu. Dari padanya lahirlah berbagai cabang ilmu pengetahuan, oleh karna itu
dalam semua ilmu-ilmu yang telah memisahkan diri dari filsafat itu akan
dijumpai tokoh-tokoh filsafat kuno seperti, socrates, plato dan aristoteles
yang ikut mengembangkan fikiran dan penemuannya dalam ilmu-ilmu tersebut
sehinga tokoh-tokoh nanti akan dijumpai juga dalam mempelajari psikologi serta
cabang-cabang psikologi[2][2].
“Psikologi“ berasal dari perkataan Yunani ”Psyche” yang artinya jiwa, dan ”Logos” yang artinya ilmu pengetahuan.
Secara etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik
mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latarbelakangnya[3][3].
Menurut Rosleny Marliany[4][4] psikologi
dapat diartikan ilmu jiwa. Makna ilmu jiwa bukan mempelajari jiwa dalam
pengertian jiwa sebagai soul atau roh, tetapi lebih mempelajari kepada
gejala-gejala yang tampak dari manusia yang ditafsirkan sebagai latar belakang
kejiwaan seseorang atau spirit dari manusia sebagai mahluk yang berjiwa.
B.
Pengertian psikologi umum
Psikologi
umum mempelajari tingkah laku manusia budaya yang normal dan dewasa pada
umumnya,dengan melihat manusianya sebagai individu yang kurang lebih
“terisolasi”.Dalam hal ini “terisolasi” diartikan sebagai hasil
dari penelitian atau eksperimen yang diperoleh dalam laboratorium dan ruang –
ruang studi,dan kurang lebih “tidak dipengaruhi faktor – faktor lingkungan
”.Melaui metode sedmikian orang ingin mendapatkan ciri-ciri umum dari tingkah
laku manusia dan gejala – gejala psikis.memang perbedaan tidak diingkari
adanya. Akan tetapi perbedaan tersebut tidak diteliti lebih mendetail,dengan begitu psikologi umum
cendrung mengabtraksikan perbedaan individual itu.Dalam hal ini gejala
diartikan sebagai : peristiwa,kejadian khusus yang berlangsung secara singkat
sampai lama,perbuatan atau “akte” dan
disposisi.contoh : pengindraan dan pengamatan disebut sebagai gejala,sedangkan
kegiatan pertimbangan dan berfikir,dikelompokan dalam perbuatan aktivitas atau
“akte”.ingatan,fantasi dan kecerdasan digolongkan kedalam kategori disposisi
atau kesanggupan.maka untuk mempermudah semua kemampuan psikis itu disebut
gejala.maka untuk mempermudah semua kemampuan psikis itu disebut
gejala.sebelum mempelajari Geajala psikis (kenyataan psikis) ada baiknya kita
mengetahui mengenai susunan syaraf yang menjadi pusat kesadaran manusia.
A. Susunan syaraf
Susunan
syaraf adalah segenap otak yang ada di kepala,ditambah dengan semua syaraf dan
sel – sel syaraf diseluruh badan.susunan syaraf terdiri dari : susunan syaraf sentral (otak besar dan
otak kecil,sumsum perpanjangan dan susum tulang belakang) dan susunan periferi (semua indra dan sraf
– saraf ) susunan ini menghubungkan organ – organ pusat dengan semua bagian
tubuh.Susunan saraf terdiri atas banyak sel,sel yang mempunyai bentuk yang sama
dikelompokan menjadi jaringan,pada
jaringan dibedakan menjadi 2 jenis,yaitu : neuron
sel saraf dalam pengertian sempit dan sel
neuroglia atau sel penyangga saraf yang paling sedikit mempunyai 2
tonjolan(bahkan lebih banyak).Tonjolan – tonjolan yang menyampaikan perangsang
kapada sel disebut dendrit.sedangkan tonjolan yang melepaskan perangsang dari
sel disebut neurit.Dengan bantuan tonjolan – tonjolan tersebut yang masing –
masing yang mempunyai bentuk tonjolan sendiri – sendiri yang lebih
halus(disebut fibril) neuron berhubungan satu sama lain.
Neuron bertugas
sebagai penerima dan penyampai rangsang,cara kerjanya secara sentrifugal yaitu dari dalam menuju
keluar .dan sentripetal dari luar
kedalam.Pada kelelahan rokhaniah tonjolan – tonjolan itu menjadi berjauhan
sehingga penerimaan rangsangan menjadi terhambat atau terlambat.Luka – luka
pada otak dapat mengakibatkan gangguan psikis,berdasarkan penelitian pada
beberapa hewan bahwa jika bagian tertentu dari otak mengakibatkan binatang itu
lumpuh,buta dan tuli.fakta juga membuktikan bahwa fungsi psikis dan kesadaran
manusia bergantung pada keadaan dan struktur otaknya,pukulan pada kepala dapat
mengkibatkan orang pingsan,sedang geger otak menyebabkan gangguan
ingatan.Menurut Broca dokter prancis (1860) menemukan sentrum kemampuan bicara
pada salah satu lekukan dibagian kiri otak (broca).
A. Refleks
Refleks adalah reaksi yang tidak disadari
terhadap perangsang dan berlangsung diluar kemauan kita.refleks ada 2 yaitu :
a.
Refleks
bersyrat = timbul oleh pengaruh lingkungan,atau sebagai produk dari
latiahan.
b.
Refleks
tidak bersyrat = bawaan sejak lahir.
Aliran
behaviorisme disebut juga sebagai psikologi tingkah laku menyatakan refleks sebagai
sumber tingkah laku manusia.menurut mereka manusia itu mesin refleks,bakat dan
sifat keturunan tidak mempunyai arti,yang paling penting adalah
pendidikan.sebab manusia itu identik sama sewaktu ia dilahirkan,ia merupakan
mahluk kebiasaan,sehingga pendidik secara bebas pasti mampu mempengaruhi semua
refleks – refleksnya.
B. Alat Dria atau Indra
Alat indra adalah alat penghubung antar
dunia luar dengan dunia manusia,merupakan ujung dari saraf yang disusun untuk
menerima rangsang. Alat indra manusia ada 5 yaitu :
1.
Mata
,Manusia mampu melihat menggunakan mata,karena ada perangsang visual,selaput
jala mengandung alat penerima,didalamnya terdapat sel – sel pengelihatan yang
peka terhadap cahaya dan berhubungan langsung dengan ujung – ujung saraf
pengelihatan.
2.
Telinga,Manusia
mampu mendengar karena perangsang suara,gendang pendengar menyampaikan getaran
– getaran pada tulang pendengar (palu,paron,dan sanggurdi) sedang telinga
sebenarnya terdiri atas : liku – liku,rumah siput,dan 3 buah kanal berbentuk
lingkaran.alat teling gunanya untuk menyampaikan perangsang suara pada kulit
otak.
3.
Lidah,Alat
pengecap,alat penerima rangsangnya (perangsang khemis) terdapat pada dinding
papil (tonjolan berselaput lendir di bagian atas),dengan bantuan lendir ini
kita dapat merasakan zat – zat yang sudah dihancurkan/dilarutkan.
4.
Hidung,Alat
pembau terdapat dihidung,terdiri atas sel – sel pembau,dan terletak didalam
selaput lendirdari lekuk hidung seluas 5 cm.perangsang pembau juga termasuk
perangsang khemis tapi hnya dapat menerima dalam bentuk gas (perangasang gas).
5.
Kulit.Alat
perangsang yang menerima rangsangan berupa sentuhan.
Selain itu ada
pula organ yang disebut indra keseimbangan,dan indra gerak.yaitu berupa ujung –
ujung saraf pada persendian yang menyampaikan peristiwa gerak.lalu ada indra
penyampai peristiwa yang terjadi pada organ – organ dalam tubuh.misalnya
menyampaikan isyarat – isyarat dari paru – paru,lambung,jantung,hati,usus
dll.oleh karena itu indra bisa dikatakan lebih dari 5.
C. Pembagian dari gejala kesadaran
Untuk memahami fungsi gejala
kesadaran,orang secara teoritis membuat satu skema pembagian.gejala kesadaran
tidak pernah tunggal,sekalipun itu pengamatan,tanggapan,perasaan dan
kemauan.gejala itu tidak dapat terisolir satu sama lain. Gejala kesadaran ada 4
kelompok:
a.
Gejala
pengenalan :
penghayatan,pengamatan,tanggapan,asosiasi,reproduksi,ingatan,fantasi,berfikir,dan
intelegensi.
b.
Gejala
perasaan : perasaan intelektual,religius,sosial,haraga diri.
c.
Gejala
kemauan : dorongan,nafsu,keinginan,kecendrungan,instink dan kemauan
d.
Gejala
campuran : kecapaian,perhatian dan sugesti.
C Beberapa contoh Pembahasan dalam psikologi umum sebagai berikut :
1.
Perhatian
Perhatian adalah perasaan
tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Perhatian timbul tidak
atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan seperti
juga pada proses pengamatan. Bahakan orang dapat tiba, tiba merasa tertarik
kepada orang lain dengan sendirinya karena keseluruhan cara-cara bertingkah
laku menarik baginya
2.
Pengamatan
Menurut Agus Sujanto[5][17] dalam
bukunya yang berjudul Psikologi Umum mengatakan bahwa pengamatan dalam
psikologi adalah proses mengenal dunia luar dengan menggunakan indera.
Mengamati sesuatu dengan menggunakan alat-alat indra kita. Yaitu :
1. Indra penglihatan.
2. Indra pendengar.
3. Indra pembau.
4. Indra perasa atau pengecapan.
5. Indra peraba.
6. Indra keseimbangan.
7. Indra perasa urat daging
(kinestesi).
8. Indra perasa jasmaniah (organis).
3.
Tanggapan
Secara tepat tanggapan belum bisa
didefenisikan. Hanya dapat didefinisikan secara garis besar dan bersifat umum.
Jadi tanggapan adalah gambaran pengamatan yang tinggal di kesadaran kita
sesudah mengamati
4.
METODE-METODE DALAM PSIKOLOGI
Suatu metode
penyelidikan dalam suatu ilmu adalah suatu keharusan mutlak adanya, apa lagi
kalau ilmu itu berdiri sendiri, ini harus ditandai oleh adanya metode-metode
tersendiri untuk menyalidiki terhadap obyeknya, obyek psikologi adalh
penghayatan dan perbuatan manusia dalam alam yang komplek dan selalu berubah
Berdasarkan
renungan-renungan dan pengalaman-paengalaman maka akan diapatkan metode-metode
sebagai berikut:
A. Metode
yang bersifat filoifis ada beberapa macam antara lain:
1. Metode
intuitip
Metode ini
dilakukan dengan cara sengaja untuk mengadakan suatu penyelidukan atau dengan
cara tidak engaja dalam pergaulan sehari-hari
2. Metode
kontemplatif
Metode ni
dilakukan dengan jalan merenungkan obhek yang akan diketahui dengan
mempergunakan kemampuan berpikir kita. Alat utama yang dipergunakan adalah
pekiran yang benar-benar sudah dalam keadaan obyektif
3 .Metode
filosofis religius
Metde ini
digunakan dengan mempergunakan materi-materi agama, sebagai alat utama untuk
meneliti pribadi manusia
B .metode
yang bersifat empiris dapat dibagi menjadi:
1. Metode
obserfasi
metode
obserfasi ialah metode untuk mempelajari kejiwaan dengan sengaja mengamati
secara langsung, teliti dan sistematis.
Obserfasi
dapat melalui tiga cara:
a. Metode
introspeksi
Istilah
introspeksi berasal dari bahasa latib: (intro: dalam; dan speaktare: melihat).
Jadi pada introspeksi individu mengalami sesuatu dan ia sendiri dapat pula
mengamati, mmpelajari apa yang dihayati itu.
b. Metode
instropeksi eksperimental
Istilah
introspeksi eksperimental ialah suatu metode introspeksi, yang dilaksanakan
dengan mengadakan eksperimen-eksperimen secara sengaja dan dalam suasana yang
dibuat
c. Metode
ekstropeksi
Metode
ekstropeksi ialah suaru metode dalam ilmu jiwa yang berusaha untuk menyaliduki
atau mempelajari dengan sengaja dan teratur gejala jiwa sendiri dengan
membandingkan gejala jiwa orang lain dan mencobq mengambil kesimpulan dengan
melihat gejala-gejala jiwa yang yang ditunjukkkan dari mimik dan pantomimik
orang lain
2. Metode
pengumpulan bahan
Dengan
teknik ini, dimaksudkan suatu penyelidikan yang dilakukan denagan mengolah
data-data yang didapat dari kumpulan daftar pertanyaan dan jawaban (angket).
Penyelidik
dapat menempuh dengan melalui tiga cara:
a. Metode
angket interview
Adalah suatu
penyelidukan yang dilaksanakan denagan menggunakan daftr peretanyaan mengenai
gejala-gejala kejiwaan yang harus dijawab oleh oarng banyak, sehingga
berdasarkan jawaban yang diperolehnya itu, dapat diketahui keadaan jiwa
seseorang
b .Metode
biografi
Metode ini
merupakan likisan atau tulisan perihal khidupan seseorang, baik sewaktu ia
masih hidup maupun sesudah ia meninggal
c .Metode
pengumpulan bahan
Yaitu suatu
metode yang dilaksanakan dengan jalan mengumpulkan bahan-bahan terutama
pengumpulan gambar-gambar yang dibuat oleh anak-anak
3.Metode
eksperimen(percobaan)
Istilah
eksperimen(percobaan) dalam pskologi berarti pengamatan secara teliti terhadap
gejala-gejala jiwa yang kita timbulkan dengan sengaja Tujuan eksperimen ialah
untuk mengetahui sifat-sifat ymum dari gejala-gejala kejiwaan
4. Metode
Klinis
Yang disebut
metode klinis ialah, nasihat dan bantuan kedokteran, yang diberikan kepada
pasien, oleh ahli kesehatan. Metode klinis yang diterapkan dalam psikologi
ialah: kombinasi dari bantuan klinis-medis dengan metode pendidikan, untuk
melakukan observasi terhadap para pasien
5. Metode
interview
Interview
merupakan metode penyelidikan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan
6. Metode
testing
Metode ini
merupakan metode penyelidikan dengan mennggunakan soal-soal,
pertanyaan-pertanyaan, atau tugas-tugas lain yang telah di setandardisasikan
Ehm, Jadi psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa...
BalasHapusOk. Thanks.