Senin, 27 Oktober 2014

Psikologi Umum



BAB I
Pendahuluan

A.    Latar belakang
Pada saat ini ilmu psikologi sudah semakin luas,psikologi terbagi menjadi beberapa,diantaranya adalah psikologi umum,psikologi kepribadian,psikologi perkembangan dan lain – lain.psikologi umum adalah ilmu jiwa yang mencakup secara umum,dalam pendidikan terutama bagi guru Bimbingan dan Konseling ilmu psikologi juga baerperan pinting.karena pada umumnya seorang pendidik atau konselor harus mempunyai ilmu yang berbasisi psikologi agar dapat mengatasi masalah yang terjadi disekolah.
Psychologi umum ialah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal dan yang beradab(berkultur), kedudukan psikologi dalam sistematika ilmu pendidikan adaah Psychologi yang mula-mula tergabung dalam filsafat, akhirnya memisahkan sendiri dan berdiri sendiri sebagai ilmu yang mandiri. Hal ini adalah jasa dari Wilhelm Wundt Yng mendirikan laboratorium psikologi yang pertama-tama pada tahun 1879 untuk menyelidiki peristiwa-peristiwa kejiwaan secara eksperimental.
B.     Rumusan masalah
1.      Bagaimana sejarah psikologi umum ?
2.      Apa yang dimaksud dengan psikologi umum ?
3.      Bagaimana Metode – metode dalam psikologi umum ?

C.     Tujuan penulisan
1.      Agar mengetahui mengenai sejarah psikologi umum
2.      Agar memahami maksud dari psikologi umum
3.      Agar mengetahui metode – metode dalam psikologi umum








BAB II
Pembahasan
A.      Penertian psikologi
Semuanya itu bersumber dari tuhan yang maha esa sebagai pencipta segala sesuatu,dan hasil ciptaan itulah yang menjadi obyek atau sasaran dari berbagai cabang ilmu pengetahuan. Karenanya sebagai sumber ilmu pengetahuan adalah tuhan yang Maha Esa. Yang lahir pertama kali adalah filsafat, yang membahas hakekat segala sesuatu. Dari padanya lahirlah berbagai cabang ilmu pengetahuan, oleh karna itu dalam semua ilmu-ilmu yang telah memisahkan diri dari filsafat itu akan dijumpai tokoh-tokoh filsafat kuno seperti, socrates, plato dan aristoteles yang ikut mengembangkan fikiran dan penemuannya dalam ilmu-ilmu tersebut sehinga tokoh-tokoh nanti akan dijumpai juga dalam mempelajari psikologi serta cabang-cabang psikologi[2][2].
“Psikologi“ berasal dari perkataan Yunani ”Psyche” yang artinya jiwa, dan ”Logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Secara etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latarbelakangnya[3][3].
Menurut Rosleny Marliany[4][4] psikologi dapat diartikan ilmu jiwa. Makna ilmu jiwa bukan mempelajari jiwa dalam pengertian jiwa sebagai soul atau roh, tetapi lebih mempelajari kepada gejala-gejala yang tampak dari manusia yang ditafsirkan sebagai latar belakang kejiwaan seseorang atau spirit dari manusia sebagai mahluk yang berjiwa.

B.     Pengertian psikologi umum
Psikologi umum mempelajari tingkah laku manusia budaya yang normal dan dewasa pada umumnya,dengan melihat manusianya sebagai individu yang kurang lebih “terisolasi”.Dalam  hal ini “terisolasi” diartikan sebagai hasil dari penelitian atau eksperimen yang diperoleh dalam laboratorium dan ruang – ruang studi,dan kurang lebih “tidak dipengaruhi faktor – faktor lingkungan ”.Melaui metode sedmikian orang ingin mendapatkan ciri-ciri umum dari tingkah laku manusia dan gejala – gejala psikis.memang perbedaan tidak diingkari adanya. Akan tetapi perbedaan tersebut tidak diteliti lebih mendetail,dengan begitu psikologi umum cendrung mengabtraksikan perbedaan individual itu.Dalam hal ini gejala diartikan sebagai : peristiwa,kejadian khusus yang berlangsung secara singkat sampai lama,perbuatan atau “akte”  dan disposisi.contoh : pengindraan dan pengamatan disebut sebagai gejala,sedangkan kegiatan pertimbangan dan berfikir,dikelompokan dalam  perbuatan aktivitas atau “akte”.ingatan,fantasi dan kecerdasan digolongkan kedalam kategori disposisi atau kesanggupan.maka untuk mempermudah semua kemampuan psikis itu disebut gejala.maka untuk mempermudah semua kemampuan psikis itu disebut gejala.sebelum mempelajari Geajala psikis (kenyataan psikis) ada baiknya kita mengetahui mengenai susunan syaraf yang menjadi pusat kesadaran manusia.
A.    Susunan syaraf
Susunan syaraf adalah segenap otak yang ada di kepala,ditambah dengan semua syaraf dan sel – sel syaraf diseluruh badan.susunan syaraf terdiri dari : susunan syaraf sentral (otak besar dan otak kecil,sumsum perpanjangan dan susum tulang belakang) dan susunan periferi (semua indra dan sraf – saraf ) susunan ini menghubungkan organ – organ pusat dengan semua bagian tubuh.Susunan saraf terdiri atas banyak sel,sel yang mempunyai bentuk yang sama dikelompokan menjadi jaringan,pada jaringan dibedakan menjadi 2 jenis,yaitu : neuron sel saraf dalam pengertian sempit dan sel neuroglia atau sel penyangga saraf yang paling sedikit mempunyai 2 tonjolan(bahkan lebih banyak).Tonjolan – tonjolan yang menyampaikan perangsang kapada sel disebut dendrit.sedangkan tonjolan yang melepaskan perangsang dari sel disebut neurit.Dengan bantuan tonjolan – tonjolan tersebut yang masing – masing yang mempunyai bentuk tonjolan sendiri – sendiri yang lebih halus(disebut fibril) neuron berhubungan satu sama lain.
 Neuron bertugas sebagai penerima dan penyampai rangsang,cara kerjanya secara sentrifugal yaitu dari dalam menuju keluar .dan sentripetal dari luar kedalam.Pada kelelahan rokhaniah tonjolan – tonjolan itu menjadi berjauhan sehingga penerimaan rangsangan menjadi terhambat atau terlambat.Luka – luka pada otak dapat mengakibatkan gangguan psikis,berdasarkan penelitian pada beberapa hewan bahwa jika bagian tertentu dari otak mengakibatkan binatang itu lumpuh,buta dan tuli.fakta juga membuktikan bahwa fungsi psikis dan kesadaran manusia bergantung pada keadaan dan struktur otaknya,pukulan pada kepala dapat mengkibatkan orang pingsan,sedang geger otak menyebabkan gangguan ingatan.Menurut Broca dokter prancis (1860) menemukan sentrum kemampuan bicara pada salah satu lekukan dibagian kiri otak (broca).
A.      Refleks
Refleks adalah reaksi yang tidak disadari terhadap perangsang dan berlangsung diluar kemauan kita.refleks ada 2 yaitu :
a.       Refleks bersyrat = timbul oleh pengaruh lingkungan,atau sebagai produk dari latiahan.
b.      Refleks tidak bersyrat = bawaan sejak lahir.
 Aliran behaviorisme disebut juga sebagai psikologi tingkah laku menyatakan refleks sebagai sumber tingkah laku manusia.menurut mereka manusia itu mesin refleks,bakat dan sifat keturunan tidak mempunyai arti,yang paling penting adalah pendidikan.sebab manusia itu identik sama sewaktu ia dilahirkan,ia merupakan mahluk kebiasaan,sehingga pendidik secara bebas pasti mampu mempengaruhi semua refleks – refleksnya.
B.      Alat Dria atau Indra
Alat indra adalah alat penghubung antar dunia luar dengan dunia manusia,merupakan ujung dari saraf yang disusun untuk menerima rangsang. Alat indra manusia ada 5 yaitu :
1.       Mata ,Manusia mampu melihat menggunakan mata,karena ada perangsang visual,selaput jala mengandung alat penerima,didalamnya terdapat sel – sel pengelihatan yang peka terhadap cahaya dan berhubungan langsung dengan ujung – ujung saraf pengelihatan.
2.       Telinga,Manusia mampu mendengar karena perangsang suara,gendang pendengar menyampaikan getaran – getaran pada tulang pendengar (palu,paron,dan sanggurdi) sedang telinga sebenarnya terdiri atas : liku – liku,rumah siput,dan 3 buah kanal berbentuk lingkaran.alat teling gunanya untuk menyampaikan perangsang suara pada kulit otak.
3.       Lidah,Alat pengecap,alat penerima rangsangnya (perangsang khemis) terdapat pada dinding papil (tonjolan berselaput lendir di bagian atas),dengan bantuan lendir ini kita dapat merasakan zat – zat yang sudah dihancurkan/dilarutkan.
4.       Hidung,Alat pembau terdapat dihidung,terdiri atas sel – sel pembau,dan terletak didalam selaput lendirdari lekuk hidung seluas 5 cm.perangsang pembau juga termasuk perangsang khemis tapi hnya dapat menerima dalam bentuk gas (perangasang gas).
5.       Kulit.Alat perangsang yang menerima rangsangan berupa sentuhan.
Selain itu ada pula organ yang disebut indra keseimbangan,dan indra gerak.yaitu berupa ujung – ujung saraf pada persendian yang menyampaikan peristiwa gerak.lalu ada indra penyampai peristiwa yang terjadi pada organ – organ dalam tubuh.misalnya menyampaikan isyarat – isyarat dari paru – paru,lambung,jantung,hati,usus dll.oleh karena itu indra bisa dikatakan lebih dari 5.
C.      Pembagian dari gejala kesadaran
Untuk memahami fungsi gejala kesadaran,orang secara teoritis membuat satu skema pembagian.gejala kesadaran tidak pernah tunggal,sekalipun itu pengamatan,tanggapan,perasaan dan kemauan.gejala itu tidak dapat terisolir satu sama lain. Gejala kesadaran ada 4 kelompok:
a.       Gejala pengenalan : penghayatan,pengamatan,tanggapan,asosiasi,reproduksi,ingatan,fantasi,berfikir,dan intelegensi.
b.      Gejala perasaan : perasaan intelektual,religius,sosial,haraga diri.
c.       Gejala kemauan : dorongan,nafsu,keinginan,kecendrungan,instink dan kemauan
d.      Gejala campuran : kecapaian,perhatian dan sugesti.
C  Beberapa contoh  Pembahasan  dalam psikologi umum sebagai berikut  :
1.     Perhatian
       Perhatian adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Perhatian timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan seperti juga pada proses pengamatan. Bahakan orang dapat tiba, tiba merasa tertarik kepada orang lain dengan sendirinya karena keseluruhan cara-cara bertingkah laku menarik baginya

2.     Pengamatan

Menurut Agus Sujanto[5][17] dalam bukunya yang berjudul Psikologi Umum mengatakan bahwa pengamatan dalam psikologi adalah proses mengenal dunia luar dengan menggunakan indera. Mengamati sesuatu dengan menggunakan alat-alat indra kita. Yaitu :
1.   Indra penglihatan.
2.   Indra pendengar.
3.   Indra pembau.
4.   Indra perasa atau pengecapan.
5.   Indra peraba.
6.   Indra keseimbangan.
7.   Indra perasa urat daging (kinestesi).
8.   Indra perasa jasmaniah (organis).
3.     Tanggapan
     Secara tepat tanggapan belum bisa didefenisikan. Hanya dapat didefinisikan secara garis besar dan bersifat umum. Jadi tanggapan adalah gambaran pengamatan yang tinggal di kesadaran kita sesudah mengamati



4. METODE-METODE DALAM PSIKOLOGI
Suatu metode penyelidikan dalam suatu ilmu adalah suatu keharusan mutlak adanya, apa lagi kalau ilmu itu berdiri sendiri, ini harus ditandai oleh adanya metode-metode tersendiri untuk menyalidiki terhadap obyeknya, obyek psikologi adalh penghayatan dan perbuatan manusia dalam alam yang komplek dan selalu berubah
Berdasarkan renungan-renungan dan pengalaman-paengalaman maka akan diapatkan metode-metode sebagai berikut:
A. Metode yang bersifat filoifis ada beberapa macam antara lain:
1. Metode intuitip
Metode ini dilakukan dengan cara sengaja untuk mengadakan suatu penyelidukan atau dengan cara tidak engaja dalam pergaulan sehari-hari
2. Metode kontemplatif
Metode ni dilakukan dengan jalan merenungkan obhek yang akan diketahui dengan mempergunakan kemampuan berpikir kita. Alat utama yang dipergunakan adalah pekiran yang benar-benar sudah dalam keadaan obyektif
3 .Metode filosofis religius
Metde ini digunakan dengan mempergunakan materi-materi agama, sebagai alat utama untuk meneliti pribadi manusia
B .metode yang bersifat empiris dapat dibagi menjadi:
1. Metode obserfasi
metode obserfasi ialah metode untuk mempelajari kejiwaan dengan sengaja mengamati secara langsung, teliti dan sistematis.
Obserfasi dapat melalui tiga cara:
a. Metode introspeksi
Istilah introspeksi berasal dari bahasa latib: (intro: dalam; dan speaktare: melihat). Jadi pada introspeksi individu mengalami sesuatu dan ia sendiri dapat pula mengamati, mmpelajari apa yang dihayati itu.
b. Metode instropeksi eksperimental
Istilah introspeksi eksperimental ialah suatu metode introspeksi, yang dilaksanakan dengan mengadakan eksperimen-eksperimen secara sengaja dan dalam suasana yang dibuat
c. Metode ekstropeksi
Metode ekstropeksi ialah suaru metode dalam ilmu jiwa yang berusaha untuk menyaliduki atau mempelajari dengan sengaja dan teratur gejala jiwa sendiri dengan membandingkan gejala jiwa orang lain dan mencobq mengambil kesimpulan dengan melihat gejala-gejala jiwa yang yang ditunjukkkan dari mimik dan pantomimik orang lain
2. Metode pengumpulan bahan
Dengan teknik ini, dimaksudkan suatu penyelidikan yang dilakukan denagan mengolah data-data yang didapat dari kumpulan daftar pertanyaan dan jawaban (angket).
Penyelidik dapat menempuh dengan melalui tiga cara:
a. Metode angket interview
Adalah suatu penyelidukan yang dilaksanakan denagan menggunakan daftr peretanyaan mengenai gejala-gejala kejiwaan yang harus dijawab oleh oarng banyak, sehingga berdasarkan jawaban yang diperolehnya itu, dapat diketahui keadaan jiwa seseorang
b .Metode biografi
Metode ini merupakan likisan atau tulisan perihal khidupan seseorang, baik sewaktu ia masih hidup maupun sesudah ia meninggal
c .Metode pengumpulan bahan
Yaitu suatu metode yang dilaksanakan dengan jalan mengumpulkan bahan-bahan terutama pengumpulan gambar-gambar yang dibuat oleh anak-anak
3.Metode eksperimen(percobaan)
Istilah eksperimen(percobaan) dalam pskologi berarti pengamatan secara teliti terhadap gejala-gejala jiwa yang kita timbulkan dengan sengaja Tujuan eksperimen ialah untuk mengetahui sifat-sifat ymum dari gejala-gejala kejiwaan
4. Metode Klinis
Yang disebut metode klinis ialah, nasihat dan bantuan kedokteran, yang diberikan kepada pasien, oleh ahli kesehatan. Metode klinis yang diterapkan dalam psikologi ialah: kombinasi dari bantuan klinis-medis dengan metode pendidikan, untuk melakukan observasi terhadap para pasien
5. Metode interview
Interview merupakan metode penyelidikan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan
6. Metode testing
Metode ini merupakan metode penyelidikan dengan mennggunakan soal-soal, pertanyaan-pertanyaan, atau tugas-tugas lain yang telah di setandardisasikan